Ketika Panitia mengumumkan Perolehan Suara dalam PILWU hari Rabu, 29 Juni 2011 yang bertepatan dengan Peringatan Isro Mi’raj dalam tahun Hijriyah, ditetapkan bahwa dari jumlah suara 3.213 Hak Pilih :
* Sdr. ABDUL BARI, Calon dengan Nomor Urut 1 memperoleh jumlah suara 221 suara
* Sdr. SOEMARNO M.TH., Calon dengan Nomor Urut 2 memperoleh jumlah suara 1157 suara + 232 suara tidak sah
* Sdr. D A Y A T , Calon dengan Nomor Urut 3 memperoleh jumlah suara 739 suara. ….. (Prolog)
Saudara-Saudaraku Masyarakat Desa JATISEENG yang saya cintai …..
Perbedaan angka dalam Perolehan Suara tersebut, jelas menunjukkan potret dari masyarakat tentang sebuah kepentingan yang berbeda. Saya menganggap, betapa kompleks dan dinamisnya Masyarakat Desa JATISEENG.
Bagi saya, perbedaan sangatlah indah. Bukan tanda permusuhan, namun lebih merupakan sebuah latihan intelektual yang sangat berguna dalam proses pendewasaan pikiran, dan….. mari kita nikmati PERBEDAAN ini dalam PERSAUDARAAN.
Saudara-Saudaraku Masyarakat Desa JATISEENG yang saya cintai…..
Jika kita mengacu kepada hasil Perolehan Suara, maka dalam pelaksanaan PILWU kemarin, pemenangnya adalah Sdr. SOEMARNO M.TH. yang saat ini tengah berdiri di hadapan saudara-saudara dalam sebuah Prosesi Serah Terima Jabatan.
Saya menganggap bahwa kemenangan saya dalam PILWU Pasca Kepemimpinan Kuwu Carda, bukanlah sebuah kemenangan untuk pribadi, melainkan adalah kemenangan untuk Masyarakat Desa JATISEENG secara keseluruhan.
Saya juga menganggap bahwa kemenangan tersebut bukan cuma sekedar Rahmat dan Barokah yang datangnya dari Gusti ALLAH, tapi kemenangan saat itu lebih merupakan UJIAN dan TANTANGAN ke depan : apakah kita akan tetap amanah dan selalu mengingat ALLAH dalam dzikir bil hal, saat tampuk pimpinan ada di pundak kita.
Saudaraku….. kita telah diingatkan ALLAH :“haazaa min fadli Robbi, liyabluwanii a asykuru am akpur (u), wa man syakara fa inna maa yasykuru linafsih (i), wa man kafara fa inna Robbi Ghaniyyun Kariim (un). Ini adalah termasuk karunia dari Tuhanku untuk menguji diriku, apakah aku bersyukur atau mengingkari nikmat yang telah diberikan kepadaku (kufur). Dan barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha kaya lagi Maha Mulia” (QS An-Naml, 27:40).
Saudara-Saudaraku Masyarakat Desa JATISEENG yang saya cintai…..
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya mengajak untuk merenung sejenak terhadap sebait mutiara hikmah yang ada dalam ajaran agama kita : “da’ maa yuriibuka, ilaa ma laa yuriibuka. Tinggalkanlah masa lalu, bila itu dianggap kelabu. Mari kita berjalan menuju ke depan, untuk membuka lembaran baru yang lebih bermutu, tanpa memandang PERBEDAAN adalah PERMUSUHAN”.
Terakhir….. khusus untuk Rekan-Rekan Pers, pemilik Profesi sebagai Wartawan.
Tolong sebarkan informasi bawa JATISEENG bukan cuma sekedar Kawasan Bisnis, tapi lebih merupakan Jalur Emas Kawasan Ekonomi untuk Wilayah Timur Cirebon. Oleh karena itu, kami undang para INVESTOR agar mau ikut andil menanamkan sahamnya di JATISEENG, baik dalam bidang Pertanian, Perkebunan, Komoditi/Perdagangan, Pendidikan, maupun Perbankkan. Saya sebagai Kuwu yang baru di Desa ini, memberikan jaminan : insya ALLAH pasti akan mendatangkan keuntungan dan keberkahan :“Allahummajma baina Sumarno wa Ra’yati JATISEENG, birahmatika yaa Arhamarraahimiin…..”
Jatiseeng, tanggal 27 Juli 2011
Kuwu JATISEENG,
ttd.
SOEMARNO M.TH.
HIDUP adalah PERTUKARAN. Betapa tidak : untuk mendapatkan sesuatu, kita harus berani melepas sesuatu sebagai tukarannya (Balada Hidup II)