You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Jatiseeng
Jatiseeng

Kec. Ciledug, Kab. Cirebon, Provinsi Jawa Barat

Detik-detik Penting untuk Berbaik Sangka kepada ALLAH

KUWU JATISEENG 27 Agustus 2010 Dibaca 7 Kali

Berbaik sangka kepada ALLAH swt, sejatinya menurut Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, tidak mengenal waktu, tempat, dan peristiwa. Kapanpun, di manapun, peristiwa apapun, mewajibkan seorang beriman untuk bersikap husnu dzan atau berbaik sangka kepada ALLAH swt. Itu karena sikap baik sangka kepada ALLAH swt memang mempunyai korelasi yang kuat dengan aqidah dan keimanan itu sendiri yang menegaskan bahwa ALLAH SWT Maha Bijaksana, Maha Kasih Sayang, dan Maha Kuasa. Sebab itu pula sebagian ulama menuliskan dalam kitabnya, bahwa husnu dzan kepada ALLAH swt memiliki ikatan kuat dengan komitmen tauhid. Bahkan dalam hadits riwayat Abu Daud, Rosulullah saw bersabda, “Husnu dzan min husni al ibadah.” Artinya sikap husnu dzan adalah bagian dari kebaikan beribadah kepada ALLAH swt.

Namun demikian, ada sejumlah peristiwa penting dalam hidup ini yang masuk kedalam katagori momentum rawan bagi sikap berbaik sangka kepada ALLAH swt. Pada saat-saat itu, tidak sedikit orang yang berhasil dihasut oleh syaitan dan terjerumus pada sikap buruk sangka kepada ALLAH swt.

Saat penting dan sangat menentukan nasib seseorang di akhirat ada pada “Detik-detik Menjelang Kematian” yakni detik-detik akhir kehidupannya di dunia. Fase perpindahan seorang manusia dari alam dunia yang fana, ke alam akhirat yang abadi. Fase perpindahan yang memisahkan antara kesempatan beramal sebanyak-banyaknya, dengan fase memetik dan merasakan hasil amal yang sudah dilakukan. Fase yang menandaskan apakah seseorang akan bahagia atau celaka. Itulah saat kritis bagi orang yang akan dicabut nyawanya. Kehidupan akan selesai dan akan ditentukan apakah seseorang mati dalam keadaan beriman atau kufur. Dan karenanya, syaitan-syaitan berlomba untuk membisikkan kalimat-kalimat yang bisa melencengkan seseorang dari arah pemikiran yang diridhoi ALLAH swt. Rasulullah saw mengingatkan kita tentang detik-detik berbahaya ini agar kita waspada akan gangguan syaitan.

Sehubungan dengan hal itu, Islam juga mengajarkan pentingnya melakukan talqin kalimat tauhid kepada orang yang akan meninggal atau berada dalam kondisi sakaratul maut. Malaikat akan datang membantu orang yang beriman untuk tetap teguh pada keimanannya, sementara iblis dan syaitan juga berkeliaran mencari peluang memalingkan hati, menghasut, serta memperdaya supaya orang itu tergelincir iman dan seterusnya menjadi calon pengisi neraka.

 
 

Begitulah, sampai-sampai Rasulullah pun ternyata tak lupa berwasiat kepada umatnya. Di saat detik-detik menjelang wafatnya Rasulullah saw, Jabir bin Abdillah ra menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jangan sampai salah seorang dari kalian meninggal dalam kondisi tidak berhusnu dzan kepada ALLAH swt.”

Tarbawi Edisi 175 Tahun 2008

APBDes 2025 Pelaksanaan

APBDes 2025 Pendapatan

APBDes 2025 Pembelanjaan