TAHU GEJROT BERAWAL DARI JATISEENG
(ternyata ceu Tinah, bukan ceu Tini)
Info : 21 September 2015
…….
GALEJROOOOOOTTTTTTTTTTTT……………………………….
(barade yeuhhhh……………………?!)
Tahu gembos kuah kecap, cabe rawit, gula merah, diracik dalam piring gerabah (COET). Itulah TAHU GEJROT. Makanan khas Cirebon ini memang memiliki aroma dan cita rasa tersendiri, selain murah meriah, mudah didapat, dan praktis dalam penyajian. Disamping itu, kekhasan makanan tradisional ini tidak hanya terletak pada bahan dan pelengkap sajiannya saja, melainkan juga wadah dan alat santapnya yang benar-benar alami, yaitu dengan menggunakan BITING (tusuk kecil) terbuat dari banbu.
Meskipun orang sudah banyak mengenal dan menikmati sajian TAHU GEJROT, tetapi mungkin sedikit diantara mereka yang mengetahui asal muasal makanan tradisional tersebut.
Awalnya, dapur-dapur produksi (pabrik) TAHU GEJROT berlokasi di Desa JATISEENG Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon. Konon keterampilan boga ini dimiliki turun temurun sejak zaman prakemerdekaan hingga kini. Bahkan sejak tahun 2001 dapur-dapur tahu yang letaknya di tengah-tengah perkampungan itu telah dikelola oleh generasi ketiga, tetep lestari dan berkembang secara tradisional pula.
Dahulu, pemilik pabrik TAHU GEJROT adalah warga keturunan Cina. Maklum situasi perekonomian sebelum tahun 1950 masih morat marit dan mengharuskan penduduk pribumi bekerja apa saja termasuk berburuh membuat tahu. Bahkan ada yang turut memasarkannya dengan NGIDER keliling kampung. Namun, ketika situasi ekonomi dan politik makn membaik, taoke-taoke yang bermodal tebal mulai meninggalkan usaha lamanya dan memilih lahan usaha laain yang lebih menjanjikan. Akhirnya penduduk pribumi yang lebih ahli dalam pembuatan TAHU GEJROT lantaran praktek mengelola langsung di pabrik-pabrik milik orang Cina, mulai mengambil alih pengelolaan di lapangan. Sejak saat itulah keberadaan TAHU GEJROT dilestarikan dan dikembangkan pendistribusiannya hingga KAWENTAR ka mana-mana.
Saat ini, di JATISEENG (desa pelopor pembuatan TAHU GEJROT) setidaknya terdapat enam pabrik tahu yang masih tetap eksis memproduksi TAHU GEJROT tanpa diversifikasi (pengembangan) produk lain dari bahan baku sejenis, yakni kacang kedelai koni (putih).
Kenapa disebut TAHU GEJROT………..?!
Bermula dari kepraktisan para penjaja tahu dengan keranjang khususnya yang dipikul bagi penjaja laki-laki dan disuhun bagi penjaja perempuan. Para penjaja tersebut sudah menyediakan air gula merah dalam wadah yang dikenal dengan sebutan GENDUL (botol). Sedangkan bumbu bumbu lainnya biasa digerus mendadak, dan air gula yang encer dalam botol bertutup kecil jika dikucurkab harus dihentakkan (digejrotkan) sehingga menimbulkan bunyi JROT……JROT……. JROT……..
Dan,
karena yang digejrot adalah tahu, maka latah orang menyebutnya TAHU GEJROT. Makanan Tradisional Khas Cirebon itu banyak digemari dan lestari hingga kini (dikutip : Kabar Cirebon Edisi 24 Agustus 2015/NMN).******