Jam tua di dinding ruang tengah rumahku berdentang tiga kali. Waktu dini hari, membangunkankan aku dan keluargaku untuk melaksanakan kegiatan rutin di bulan suci Ramadhan. Alhamdulillah, hari ini hari ke-15 Aku dan keluargaku sebagai mayoritas muslim di negeri ini telah melaksanakan ibadah yang disyariatkan sebagai wujud pengabdian total kepada Tuhanku: “Aku datang Ya Rabb….!”
Jam tua, aku ingat tulisan tentang percakapan imajinasi lima tahun lalu antara Jam dan Pembuatnya. Mudah-mudahan bisa kita jadikan bahan renungan bahwa tugas kita bukan semata-mata untuk berhasil; tugas kita adalah untuk mencoba. Dengan mencoba itulah insya ALLAH kita akan menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.
Alkisah, seorang Pembuat Jam berkata kepada Jam yang sedang dibuatnya : “Hai Jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31.104.000 kali selama setahun?”
“Hah?” kata Jam terperanjat, “Mana sanggup saya?”
“Bagaimana kalau 2.592.000 kali selama sebulan?”
“Dua juta lima ratus Sembilan puluh dua ribu kali dalam sebulan, dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?” jawab Jam penuh keraguan.
“Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?”
“Waduh…, banyak sekali itu.” Tetap saja Jam ragu-ragu dengan kemampuannya.
“Bagaimana kalau 3.600 kali dalam satu jam?”
“Dalam satu jam harus berdetak tiga ribu enam ratus kali? “Kayanya ngga sanggup tuh?” jawab Jam.
Tukang Jam dengan penuh sesabaran kemudian bicara lagi kepada si Jam : “Kalau begitu sanggupkah kamu berdetak satu kali saja dalam setiap detik?”
“Nah, kalau segitu aku sanggup, sangat sanggup!” kata Jam dengan penuh antusias.
Maka setelah selesai dibuat, Jam itu berdetak satu kali dalam setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu. Sungguh luar biasa, karena ternyata selama satu tahun penuh, Dia telah berdetak tanpa henti . Dan itu berarti Dia telah berdetak sebanyak : TIGA PULUH SATU JUTA SERATUS EMPAT RIBU kali. Sungguh sangat luar biasa!
Renungan :
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan sekali pun.
Jangan berkata “TIDAK” sebelum kita pernah mencobanya.
“Ayo SEMANGAT anak-anakku!”
(Jam itu kini masih menempel di dinding ruang tengah Rumahku. Setia menemaniku, meski umurnya jauh melebihi umurku. Siapa berminat?). Harmoni Edisi 005/06-12 Juli 2005